Kamis, 17 November 2011

bayi besar

bu Diabetes, Waspadai Bayi besar

Dibaca: 1572 kali. Kesehatan
Ditulis oleh SITI MASNIDAR, Kota Jambi
Senin, 05 Oktober 2009 10:18

Pola Makan Ibu juga Berpengaruh

BAGI Anda yang sedang hamil diatas tujuh bulan sebaiknya rajin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Terutama mengetahui kondisi dan berat janin bayi. Jangan sampai saat persalinan Anda mengalami permasalah persalinan karena berat badan bayi yang terlalu besar.

Menurut dr Firmansyah SpOG, setiap bayi yang lahir besar berisiko terjadi komplikasi saat melahirkan. Risikonya bisa dalam bentuk sulitnya bayi keluar melalui jalan lahir, perdarahan pasca melahirkan akibat robekan pada jalan lahir atau tersangkutnya bahu anak yang berakibat bayi sulit bernafas. “Bahkan bila tersangkutnya bahu tak segera tertolong menyebabkan kematian sang anak,”ujarnya saat ditemui di Medica Bhayangkara baru-baru ini.

Selama ini, untuk bayi besar dengan berat badan dibawah 5 kg sudah sering ditemukan. Untuk bayi yang lahir dengan berat ekskrim antara 6 kilogram masih sangat jarang terjadi.

Dalam dunia kedokteran sendiri, bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau Giant Baby(bayi raksasa), adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilogram. Kejadian sangat bervariasi antara 8 sampai 10 persen total kelahiran. Akan tetapi kelahiran dengan berat sangat ekstrim seperti diatas 5,5 kg sangat langka.

Kelahiran bayi besar ini bisa menimbulkan komplikasi dalam persalinan. Apalagi, jika melahirkan tidka di rumah sakit. Kemungkinan bahu bayi tersangkut dan, kalaupun bayi lahir, bayi akan lahir dengan gangguan nafas dan kadang kala bayi lahir dengan trauma tulang leher, bahu dan selubung sarafnya. Semuanya ini terjadi akibat massa bayi yang besar sehingga tidak mungkin atau sangat sulit melewati panggul ibu. “Makanya, jika inicepat diketahui, maka bisa cepat melalui operasi,”kata Lulusan UNiveristas Sriwijaya ini.

Lalu apa yang menyebabkan bayi besar? Firman mengatakan faktor penyebab terjadinya bayi besar bisa akibat faktor ibu dan bisa juga akibat faktor bayinya sendiri. Beberapa faktor –faktor tersebut diantaranya. Ibu yang menderita sakit gula(diabetes melitus). “Tingginya gula darah ibu bisa berpengaruh berat badan bayi,”ucapnya.

Selain itu seorang Ibu dengan kehamilan lebih dari 2 juga berpotensi melahirkan bayi besar. Karena umumnya berat seorang bayi yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80 sampai 120 gr. Ibu hamil dengan usia lanjut dan pernah melahirkan bayi besar, berpeluang melahirkan bayi besar.

“Selain itu pengaruh postur ibu dan bapak yang besar juga mempengaruhi lahir bayi besar, pengaruhnya berhubungan dengan tinggi badan bukan berat badannya,”tambahnya.

Pengaruh genetik atau kelainan kongenital (bawaan) juga berpengaruh untuk terjadi bayi besar. Bayi dengan Jenis kelamin laki-laki juga berpotensi terjadi bayi besar.

Faktor lain, bisa karena pola makan ibu. Dimana, biasanya pertambahan berat badna bayi di usia kehamilan diatas tujuh bulan biasanya berlangsung cepat dibandingkan dibawah tujuh bulan. Makanya, biasanya ibu disarankan untuk diet kalori namun memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

Ini berbeda saat kehamilan dibawah tujuh bulan. Biasanya yang bertambah adalah berat badan sang ibu. “Ibu hamil yang minum es tidak ada hubungan dengan kejadian anak besar,”lanjjutnya.

Selain itu, bila seorang ibu dengan penambahan berat badan diatas 12 kg, rata-rata penambahan berat badan ideal selama hamil (7 sampai 12 kg), atau adanya tinggi fundus rahim diatas 40 cm, atau ibu yang gemuk (berat diatas 80 kg), maka kondisi ini juga berisiko untuk melahirkan bayi besar. “Sebaiknya kasus yang demikian segera dirujuk ke rumah sakit untuk konfirmasi pemeriksaan sonografi karena kelompok ibu dengan ukuran-ukuran tersebut berpotensi terjadi bayi besar,”jelas Firman. (nid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar