Kamis, 17 November 2011

anachepalus

ANCHEPALUS’ : 16 Jam Dirawat, Bayi itu Meninggal Dunia
Senin, 24 October 2011 05:23


BAKAUHENI—Bayi lahir tanpa batok kepala atau Anchepalus akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUD Kalianda, Lampung Selatan, selama 16 jam, Kamis (20-10) lalu.

Bayi pasangan Sutejo (39) dan Rini (41) itu semula sempat dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung, tapi kedua orang tuanya tak sanggup membiayainya. Akhirnya warga Dusun Muarapiluk, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lamsel, itu pun pasrah menerima kenyataan pahit.


"Kondisi keuangan yang tidak memungkinkan membuat saya memutuskan merawat bayi di RSUD Kalianda. Malang, bayi laki-lakiku tidak bisa bertahan lama dan akhirnya meninggal dunia," kata Sutejo ditemui di kediamannya, di asrama Polisi KSKP Bakauheni, Minggu (23-10).


Sutejo yang kesehariannya menjadi pedagang asongan di Pelabuhan Bakauheni itu mengaku tidak tahu penyebab ada kelainan bayi laki-lakinya saat lahir. "Saya dan istri tidak punya firasat atau gejala-gejala apa-apa terkait kelahiran anak ketiga itu. Mungkin saat di kandungan kurang nutrisi sehingga kelahiran anak ketiga saya harus berakhir seperti ini," ujar Sutejo.


Sementara Rini, istri Sutejo, yang baru pulang dari RSUD Kalianda pada Minggu (23-10) pagi itu hanya mengingat nasihat dokter agar tidak bersentuhan langsung dengan hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, saat mengandung. Sebab, hal itu bisa menularkan virus.


"Hidup sehat saat mengandung masih sangat sulit kami terapkan Mas. Orang rumah saja, kami masih numpang di asrama Polisi KSKP Bakauheni. Bahkan segala keperluan detik-detik kelahiran sampai meninggal, semuanya dibantu masyarakat sekitar, terutama karyawan pelabuhan," kata perempuan itu.


Sutejo menceritakan istrinya mulai merasakan akan melahirkan sekitar pukul 06.00, Rabu (20-10). Selanjutnya, dia meminta pertolongan kepada tukang ojek untuk membawa istrinya ke dokter Sutji yang berada sekitar 500 meter dari rumahnya. Karena ada kelainan, bayi itu dibawa mereka ke Puskesmas Pelabuhan.


"Melihat kondisi bayi lahir tanpa batok kepala, dr. Paul Neman, kepala Puskesmas Bakauheni, memberi surat rujukan ke RSUD Kalianda untuk merawat bayi dan istri dengan menggunakan program Jampersal," kata dia.


Lebih lanjut Sutejo menjelaskan bayinya mendapat pelayanan dari tim medis unit gawat darurat (UGD). Sedangkan, istrinya yang sebelumnya terlihat sehat, akhirnya ikut dirawat di ruangan persalinan RSUD karena mengalami pendarahan. (KRI/D-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar